Kamis, 28 Agustus 2008

Pesan buat para caleg 2009

buat yang pada nyalon caleg 2009:
Cerita ini adalah cerita sangat menarik apalagimengingat kondisi loncat kutu entah dalam kehidupanberpolitik, kehidupan keluarga, maupun kehidupanbernegara.Sumantri adalah ksatria pandai dan prigel (cekatan),tampan dan memiliki dedheg gede-duwur. Ibarat jamansekarang kalau dia wanita, dia pantas jadi MissIndonesia. Berhubung dia lelaki, pantas menjadi AbangJakarte. Sukrosono adalah adiknya, berwajah jelekberkepala besar. Raksasa Cebol. Pesing. Tetapi diasakti mandra guna dan punya kesetiaan luar biasa, dansangat menyayangi kakaknya. Kemana kakaknya pergi,Sukrosono selalu mengikutinya. Sukrosono ini suka maindengan semut, entah mengapa demikian.Konon Sumantri ini sebagai ksatria sudah mempersiapkandirinya untuk menjadi kader bangsa dan negara. Denganketampanan dan kepandaian itu jalan menuju cita-citalapang terbuka. Karena dia tahu bahwa adiknya yangburuk rupa dan cebol itu bakal menghalangi kariernya,maka adiknya perlu disapih. Suatu pagi sewaktuSukrosono masih tertidur, Sumantri pergi danmeninggalkan sepucuk nawala, "Dimas Sukrosono, akusengaja pergi pagi-pagi meninggalkanmu. Maafkankangmasmu." Tentu bisa dibayangkan bagaimana pedihhati dan gundah gulananya Sukrosono sewaktu bangun danmembaca surat itu.Sumantri ini memang sangat trampil di bidangkanuragan. Dalam kariernya dia berhasil menyelesaikantugasnya membebaskan Negeri Manggada dari kepunganpasukan Widarba. Dan kemudian dia menantang PrabuHarjuna Sasrabahu, raja Maespati, meskipun sebenarnyadia ingin mengabdikan dirinya sebagai kader bangsa dannegara Maespati. Dikatakan, mungkin Sumantri melakukantindak makar ini karena mabuk kemenangan. Pinter,ganteng, trampil, ikut sekolah komando di Amrik,tugasnya di mana saja beres (termasuk TimTim – kalaujaman itu ada TimTim), bahkan sudah dapat gelar MBAdan baru saja menang perang. Apalagi? Tetapi dikatakanpula, mungkin dia melakukan tindak makar karena inginmenguji kesaktian junjungannya. Pantas tidakjunjungannya ini menjadi Prabu di Jelajah Maespati.Sumantri kalah telak, dan dihukum. Hukumannya ialahmemindah Taman Sari Sriwedari ke kerajaan Maespatidalam tempo sesingkat-singkatny a. Mungkin kalauistilah jaman sekarang, "instant messaging, instantaction, instant result". Ternyata cerita wayang inisudah menampilkan prediksi sikap ketidak-sabaranmanusia yang menjadi jadi. Sumantri tidak dapatmelakukan tugas itu, dan dia teringat adiknya yangsakti mandraguna berlapis-lapis diatas kemampuannya.Ditemui Sukrosono yang sedang meratap kehilangankakaknya. Begitu gembira Sukrosono ketemu Sumantrikakaknya. Semua kepedihan berlalu dan Sukrosonomenyanggupi membantu kakaknya.Berhasillah taman itu dipindah, dan Sumantri kemudiandiangkat raja menjadi Patih bernama Suwondo dandijadikan menantu. Suatu hari, kaputren ribut besarkarena para putri bangsawan dan dayang dayang yangjelita (mbolep istilah Semarang nya) melihat mahlukjelek dan aneh. Sewaktu Sumantri datang menengok,ternyata Sukrosono si adik yang tidak mau lepas darikakaknya berada di taman. Sewaktu berhasil memindahtaman, Sukrosono kemudian bersembunyi disalah satusudut taman. Dia tidak ingin pisah lagi dari kakaknya- titik. Mungkin karena suka semut itu dia kemudianterlihat oleh penghuni keputren. Sumantri kemudianmenakut-takuti adiknya supaya meninggalkan Istanasegera. Diangkat gendewa (busur) dan dipasanganak-panahnya. Sekedar menakut-takuti ... dan merucut,panah lepas dari busur dan bersarang di leherSukrosono. Pada saat menjelang ajalnya, Sukrosono yangbegitu setia dan sayang kepada kakaknya berucap"Kangmas, biarkanlah anak panah ini menghunjam dileherku supaya aku menjelma menjadi ksatria gagahperkasa seperti Kangmas. Biarkanlah panah inimenghapuskan rasa malu yang Kangmas rasakan. Kangmas,... nanti seandainya Kangmas sudah tiba waktunya, akuyang akan menjemput Kangmas di Sorga Loka". TentuSumantri terobek hatinya, pedih ... tetapi kepergianSukrosono tidak dapat dicegah. Wafat.Sekian waktu kemudian Patih Suwondo berperang membelanegara dan gugur. Di saat Sumantri meregang nyawa,Sukrosono menjemputnya dengan senyum kasih sayang.Arwah keduanya bersatu di Kahyangan.Cerita ini adalah cerita menarik yang menunjukkarakter manusia bagaimana dengan mudahnya kitamemakai orang yang mumpuni dan mencampakkan kemudiansetelah tidak dipakai. Loncat kutu demi karier danprofit.Lebih mendalam lagi, cerita ini adalah cerita dirikita masing masing. Sumantri dan Sukrosono keduanyaada dalam diri kita. Yang satu adalah rasio kita yangperlu diasah, rasio kita yang perlu menguji danmencari penyaluran, rasio kita yang lugas. Yang lainadalah batin kita yang terdalam yang tanpa belajarapapun sudah "sakti dan mumpuni" dan "penuh kasihsayang". Batin ini tidak mengenal baik dan burukrupa/wadag, yang selalu membayangi kita sewaktumemakai rasio meskipun sering tidak kita dengar. Diaselalu ada dan sembunyi, di taman MaeroKoco (cerminuntuk refleksi diri). Keduanya membentuk harmoni jikabersatu.

sumber :
Cholis & toto (kagama)

Tidak ada komentar: