Jumat, 05 Desember 2008

INTEPRETASI ATAS DESENTRALISASI


APAKAH PERLU MELAKUKAN DESENTRALISASI ATAU TIDAK ?

Permasalahan mengenai desentralisasi banyak dihadapi oleh perusahaan pada saat ini. Desentralisasi sendiri merupakan salah satu dimensi restrukturisasi organisasi yang mendapat banyak perhatian. Pertama desentralisasi dipandang sebagai sebuah sikap filosofi dan sebagai sebuah tanggapan perilaku untuk memenuhi kebutuhan lingkungan. Yang kedua adalah bahwa desentralisasi yang efektif memerlukan persiapan atas struktur organisasi yang cocok yang terdiri dari pengukuran kinerja dan aturan main.

PENGERTIAN DESENTRALISASI

Istilah desentralisasi digunakan dalam banyak bidang. Namun demikian terdapat pengertian yang dianggap paling terkenal yang pada intinya menjelaskan bahwa organisasi yang bersifat desentralisasi berarti keputusan didelegasikan oleh manajemen tingkat atas kepada tingkat bawah dari pihak yang berwenang.

Melihat makna tersebut, seakan-akan merupakan hal yang mudah, namun demikian pada faktanya merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan konsep atas sebuah keputusan yang jelas merupakan hal yang rancu. Kesulitan dari desentralisasi itu senditri juga terletak pada jenis keputusan yang perlu didelegasikan atau didesentralisasikan.

Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya menyebabkan semakin rancunya pengertian yang diinginkan dari desentralisasi. Oleh karena itu, yang ditekankan adalah jenis perilaku yang diinginkan organisasi atas manajernya.

LINGKUNGAN SEBAGAI PENENTU DESENTRALISASI

Para penganjur desentralisasi biasanya mengemukakan hal-hal berikut sebagai keunggulan atau keuntungan yang didapatkan yaitu sebagai berikut :

  1. Membebaskan manajemen tingkat atas untuk memusatkan perhatian pada keputusan strategik jangka panjang daripada keputusa operasional. (baca Organizational Excellence; Model Strategik Menuju World Class Quality Company, Prof. Dr. Vincent Gaspersz. Vincent menunjukkan 80% organisasi yang tidak berhasil akibat manajemen puncak disibukkan oleh kebijakan-kebijakan operasional/day-to-day daripada strategi jangka panjang)
  2. Organisasi dapat bereaksi secara cepat dan efektif pada masalah karena yang berada paling dekat pada masalah tersbut mempunyai lebih banyak informasi sehingga dapat menanggapi secara lebih baik.
  3. Sistem yang tersentralisasi tidak dapat menangani semua informasi yang rumit untuk membuat keputusan yang baik.
  4. Menyediakan lahan yang baik untuk pelatihan calon manajemen tingkat atas

Hal-hal diatas, walaupun benar secara mendasar, namun lebih berupa akibat daripada sebab dari desentralisasi itu sendiri. Teori manajemen tradisional sendiri tidak mampu menjelaskan hal ini. Namun, berdasarkan beberapa penelitian empiris, didapati adanya korelasi antara ukuran dan desentralisasi.

MEMILIH STRUKTUR

Untuk mengimplementasikan desentralisasi, sebuah organisasi harus memilih struktur yang paling sesuai. Membuat peraturan dan mengukur kinerja yang didesentralisasi. Pilihan untuk menentukan struktur yang paling sesuai memerlukan dua keputusan kunci yaitu bagaimana memilah tugas / keputusan pada organisasi dan jenis sistem akuntabilitas apakah yang diperlukan untuk sumber daya dalam menjalankan tugas atau keputusan yang beragam.

MENETAPKAN PERATURAN

Memilih struktur yang tepat merupakan langkah pertama untuk desentralisasi. Hal lain yang tidak kalah penting adalah mengembangkan peraturan yang meliputi operasional dan prinsip yang akan mengatur hubungan antara pusat dengan unit lainnya.

Hal yang penting dalam desentralisasi adalah menetapkan hal apakah yang perlu didelegasikan pada sub-unit dan mana yang tidak. Terdapat enam panduan yang mungkin menjelaskan praktek terkini yang dapat berguna bagi proses desentralisasi. Hal-hal tersebut adalah pemanfaatan bakat khusus, skala ekonomi, keseragaman, hasil yang berlanjut, kerangka waktu, dan memberi semangat untuk meneliti.

Bagi sebuah peraturan, menetapkan perilaku yang diharapkan dari pusat bagi manajer sub-unit dalam menjalankan kegiatannya merupakan salah satu tujuan dan fungsi dari adanya peraturan itu sendiri. Terdapat beberapa pilihan dalam membicarakan norma yang diinginkan. Yang paling penting adalah sosialisasi, spesialisasi, standarisasi, dan formalisasi.

Aspek yang perlu ditambahakan untuk membuat sebuah peraturan yang baik adalah aspek yang mengatur hubungan antar unit. Hal ini karena ada tingkat kebebasan yang memperbolehkan unit mencari input bagi unitnya dengan mencari di pasar atau mengandalkan unit lain yang masih berada dalam satu perusahaan. Hal semacam ini perlu diperhatikan karena merupakan hal yang potensial menimbulkan masalah atau keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.

Menghadapi hal itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan unit tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain :

  1. Ketersediaan Pasar Eksternal
  2. Kebebasan Strategik
  3. Kurang lengkapnya Harga
  4. Ketersediaan Pilihan Akhir

Selain faktor-faktor tersebut, harga transfer juga diperlukan untuk mempromosikan perilaku tertentu yang diinginkan. Biasanya, organisasi menjalankan lima jenis harga transfer yaitu harga pasar, harga biaya plus, harga variabel, harga negosiasi, dan harga arbitrase.

MENGUKUR DAN MENGEVALUASI KINERJA

Langkah terakhir dari desentralisasi adalah menetapkan sistem untuk mengevaluasi dan menghargai kinerja. Harmonisasi tujuan antara manajemen tingkat atas dengan manajemen terdesentralisasi dianggap sebagai alasan utama dari evaluasi kinerja desentralisasi. Pengukuran kinerja biasanya mengarah pada harmonisasi tujuan berdasarkan hal-hal seperti tingkat pengendalian, kelengkapan, pemisahan evaluasi kegiatan dan manajerial.


(TULISAN INI ADALAH TUGAS PAPER SAYA WAKTU DI S2

Tidak ada komentar: