Selasa, 12 Februari 2008

STIE INDONESIA GAJAH 'TAMBUN'

Menarik sekali mendengar dan menyimak pemaparan Ibu Liza D.Sumarsono dalam seminar menuju perusahaan yang ICONIC. Melihat kondisi STIE Indonesia dewasa ini dapat dikatakan seperti seekor gajah tambun karena gemuk, memiliki lemak yang cukup tebal, gerakannya lamban dan hampir dpt dikatakan tdk selincah lagi spt beberapa dekade yang lalu. Mengapa hal ini terjadi ? Hal ini mungkin saja disebabkan antara lain oleh: 1. Kurang atau ketidakmampuan STIEI utk mengikuti perubahan yang terjadi dewasa ini khususnya persaingan diantara lembaga pendidikan sejenis. 2. Kemungkinan dihinggapi penyakit inertia.
3. STIE Indonesia sudah merasa puas dgn tingkat keberhasilan yg telah pernah diraih ? 4. STIE Indonesia tdk memiliki seseorang sebagai sipembawa perubahan (change agent) 5. Haruskah dengan pergantian DNA ?
Namun bagaimanapun juga kita semua tentu ingin agar STIE Indonesia tetap eksis shg merupakan kewajiban kita semua mencari solusi terbaik utk menggerakkan kembali semangat kebersamaan yang pernah ada agar gajah tambun menjadi gajah yang perkasa. Saya sangat berharap adanya respon dari semua pihak. Bravo STIE Indonesia.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya hanya ingin mengingatkan untuk kita semua..salah satu penyakit yang ada pada kita ini adalah selalu membanggakan apa yang kita miliki tanpa membandingkannya dengan dunia luar. Akibatnya yang dulu minta diajari oleh kita (STIE Malang Kucewara) sekarang malah mereka telah menjadi STIE terbesar di Malang. Mulailah belajar melihat kiri kanan dan berusaha mengejar ketinggalan.

Unknown mengatakan...

He . he . he
Pa Tobing ... ko bisa jadi GAJAH TAMBUN.. ? ? ? entar kalo tambah gemuk lagi namanya apa ???

STHL.Tobing mengatakan...

Pak Djoni, kalo gajahnya tambah tambun; namanya: tambuuun sekali...! He..he..he

Anonim mengatakan...

untuk kondisi sekarang, apakah kita cukup bangga sebagai anggota civitas academica stei? bagaimana mau bangga? nama stei dikancah persilatan ilmu ekonomi manajemen dan akuntansi di indonesia kagak ada gaungnya, "yaris tak terdengar!", nyaris tidak ada dosen stei yang aktif menulis buku, jurnal atau meneliti atau yang namanya besar karena menjadi nara sumber dimana2 ditingkat nasional, regional, dsb (kelas rt/rw aja gak kali!). Padahal kalo melihat background pendidikan para dosen kita, cukup mantap lho! banyak yang berasal dari universitas2 kelas 10 besar nasional, bahkan dari universitas kelas dunia! Nah KENAPA DEMIKIAN? Ada apa dengan SEMANGAT dan MOTIVASI dosen2 kita? Nah! maka dari itu, dimangsudkan untuk meningkatken budaya daripada menulis para dosen kita, dari yang paling sederhana, menulislah komentar di blog ini! ( !????? koq gak nyambung ya!), bagaimana yang mana demikian bapak?
juga gak usah inget2 yang lalu2, mikirin aja yang sekarang ama kedepan! AYO SEMANGAT! GIAT! BERENERGI! biar tambah kurus ga tambun lagi! ah! Pak Tobing aya2 wae! STEI dibilang gajah tambun!